Selera masyarakat kekinian sudah semakin beragam. Ada orang-orang yang suka kemodernan, dan ada pula yang suka gaya tradisional. Sebagian orang juga menyukai sesuatu hal yang memiliki nilai historis. Misalnya, orang suka pakai sepeda onthel karena nilai sejarahnya tinggi. Dianggap langka dan unik. Tempat wisata pun begitu. Nilai-nilai sejarah menjadi daya tarik sebuah tempat. Jakarta, yang sudah “sibuk” sejak zaman kolonial, punya banyak tempat wisata peninggalan zaman penjajahan. Salah satunya adalah Pasar Baru. Pasar Baru, pasar yang nggak pernah lama. Selalu disebut baru. Keinginan gue untuk mengunjungi tempat ini sudah sejak lama dipendam. Ketika itu gue ke tempat ini bersama anak-anak KIR. Nah, bersamaan dengan turun di halte Pasar Baru, gue melihat ada gapura besar bertuliskan “Passer Baroe”. Mungkin suatu saat nanti gue akan ke sana, kata gue saat itu. Untuk mewujudkannya, satu hari di bulan Oktober 2016 gue ke sana. Hanya dengan bermodalkan kartu Transjakar...