Hari terakhir di bulan September tahun 2020, masih tetap mengeja kapan wabah berakhir. Setidaknya tetap perlu direnungi kembali, bulan ini sudah masuk bulan akhiran “ber”, bulan yang menimbulkan rasa dingin. Brrrr . Wabah terus menjangkit, semangat diuji untuk bangkit. Banyak orang yang tidak lagi bekerja karena pengurangan karyawan. Bagi dia yang termasuk ke dalamnya, hal positifnya adalah diberikannya waktu istirahat. Barangkali bekerja bertahun-tahun membuat dia kelelahan, tak sempat punya waktu bersama keluarga. Namun, bayangnya bukan hanya tentangnya. Masih ada istri dan anak-anaknya yang tetap butuh dihidupi. Satu-satunya harapan yang dia miliki hanya kepada Sang Maha Pemberi. Dia percayakan kepada-Nya, badai pasti berlalu. Seperti hujan yang setia membasahi tanah di bulan September, seperti kering di bulan Maret. Semua hanya persoalan waktu. Menanti hingga reda, berani untuk kembali memulai, tegar dalam ketandusan. Dia teringat kisah ulama Imam Hasan ...