Skip to main content

Tips Keamanan di Angkot

Banyak banget kriminalitas di angkot yang udah masuk berita maupun yang ga masuk sama sekali. Contoh yang belum masuk berita adalah kasus yang dialami gua. Waktu gua bayar angkot, supirnya malah ngassih kembalian lebih. Yaudah gua diem aja dan langsung ambil 1000 langkah hehehe. Inimah gua yang jadi pelaku kejahatannya. Ini cuma pembukaan aja dan fiktif.

Banyak juga orang yang beralasan ga pengen naik angkot adalah karena yang dia liat diberita adalah kriminalitas yang ada. Padahal kan lebih enak naik ngkot daripada pake kendaraan sendiri. Kecuali, kalo lu mau ke rumah tetangga dan itu ga usah naik angkot.

Untuk menghindari tindak kriminal yang terjadi, gua punya tipsnya. Secara, gua ini penumpang angkot basis Cengkareng-Kamal paling senior hahaha. Berikut adalah tipsnya:

Jangan Memakai Perhiasan
Ya, ini mutlak diperhatikan. Jangan memakai perhiasan yang mencolok dan mengundang hawa nafsu tindakan kriminal. Karena pencuri suka silau sama perhiasan dan dia bakal berusaha buat dapetin perhiasan lu. Kalo emang pengen pake perhiasan di angkot, pake aja perhiasan plastik

Jangan 'Sok Kaya'
Orang yang sok kaya kalahnya cuma di angkot. Sama seperti diatas, jangan pamer kekayaan demi alasan apapun. Selain mengundang kejahatan, pamer harta itu ga disukain banyak orang. Semua orang setuju kalo orang yang pamer harta bakal celaka, bahkan sampe nyumpahin. Contoh aja orang yang suka naek motor pamer suara knalpot. Orang yang ngedenger itu pasti bakal bilang "setan, semoga nabrak papan reklame tuh orang"

Jangan Lengah
Pertahanan bola aja kalo lengah bakal kebobolan, apalagi isi tas. Meleng sedikit, raib. Harus selalu waspada. Waspada bukan berarti su'uzan ya. Misalnya karena saking waspadanya, lu malah punya pikiran "Ada cowok, pasti brengsek nih di angkot". Jangan sampe. Tips selanjutnya masih berkaitan dengan jangan lengah di angkot.

Jangan Tidur
Banyak banget orang yang saking lama nunggu tempat tujuannya, dia malah ketiduran. Mungkin karena udah PeWe jadi ketiduran gitu. Kalo emang udah punya pikiran bakal ketiduran di angkot, pasang alarm aja hehehe.

Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelaku, tapi kejahatan bisa terjadi karna ada kesempatan. Waspadalah! Waspadalah! - Bang Napi

Sekian tips aneh dari gua. Semoga bermanfaat dan mengurangi angka kejahatan di angkot.
Salam angkot!

Comments

  1. Hehehe, kalo bisa barang berharga dipakein borgol biar ga lepas :)

    ReplyDelete
  2. nggak tau kenapa kalau gue bepergian pake kendaraan umum, nggak pernah bisa tidur vruh..... haha parno mungkin yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, mending jangan tidur deh. Mending tidurnya di rumah aja

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca. Mari berbagi bersama di kolom komentar.

Popular posts from this blog

Kumpul-kumpul Lucu Bareng Blogger Jabodetabek

Pertemuan yang kuimpikan, kini jadi kenyataan. Kira-kira begitulah lirik lagu yang cocok dengan isi post ini. Ehm, tapi kok jadi dangdut begini? Tanggal 11 Desember 2016 gue ikut kopdar blogger kedua dalam hidup. Tempatnya di Taman Ismail Marzuki. Satu hal yang mengganggu pikiran gue adalah: di mana itu Taman Ismail Marzuki. yang bikin: instagram.com/tigabumi Tiga hari sebelum kopdar gue sempat nyari informasi rute ke Taman Ismail Marzuki. Karena gue pengguna Transjakarta sejati, dengan usaha keras gue cari di halaman pertama Google. Hingga akhirnya bertemu sebuah blog yang mencerahkan kegundahan. Di sana disebutkan bahwa dari halte Kalideres naik bus ke arah Harmoni. Lalu nyambung naik ke arah Blok M, turun di Bank Indonesia. Kemudian di Bank Indonesia ngasih lamaran kerja jalan sebentar sampai perempatan, naik kopaja 502. Yok, semoga ngangkat. Semoga penjelasan tadi bisa masuk page one. Muehehe. Kali aja ada yang nggak tahu jalan kayak gue. Udah gue jelasin, nih. Huh...

Katakan pada Dunia, Inilah Resolusi 2019-ku!

Seperti biasanya, setiap tahun baru di kepala saya banyak muncul keinginan yang ingin dicapai. Agak bingung juga kenapa harus sampai di momen pergantian tahun keinginan itu menggebu untuk tercapai. Mungkin lebih tepat dikatakan bila momen pergantian tahun sebagai momen untuk membuat daftar keinginan. Menata lagi mana yang penting untuk ditunaikan. Tidak masalah sepertinya. Lebih baik seperti ini ketimbang bingung harus apa. Setidaknya dengan adanya tujuan, arah gerak saya menjadi lebih teratur. Menjelang pergantian tahun saya sudah melihat beberapa teman membuat daftar harapannya. Ada yang benar-benar mempublikasikannya di media sosial. Keren. Semua orang bisa lihat itu. Dari situ, bisa jadi orang-orang yang melihat tulisannya ikut berperan untuk membantu orang itu mewujudkannya. Berbeda dengan saya. Kali ini, untuk daftar-daftar semacamnya biar menjadi rahasia saya (sebenarnya belum dibuat versi rapi dan tersusunnya juga, sih). Namun, bukan berarti keinginan itu menjadi satu hal ya...

Kebiasaan Buruk Pengunjung Gramedia

Gue merasa ada perubahan dalam diri mengenai minat membaca buku. Walaupun gue cuma baca buku jenis tertentu (pastinya menghindari buku pelajaran), tapi setidaknya ada peningkatan dalam minat baca buku. Dulu, gue nggak tahan baca novel selama 20 menit. Sekarang, gue bisa 30 menit baca novel. 10 menit buat baca, sisanya gue ketiduran. Peningkatan itu ditandai dengan seringnya gue ke Gramedia. Setiap pulang les, tepatnya hari Minggu (saat kelas 10) atau Sabtu (saat kelas 11), gue sering ke Gramedia buat beli atau sekedar liat-liat buku baru. Baca juga: Ngomongin Buku: What I Talk About When I Talk About Running - Haruki Murakami Buku yang Menghangatkan Rumah   Pokoknya, Gramedia tempat ngabisin waktu paling seru~ (Gue nggak tau ini Gramed mana. Sumber: Google) Karena seringnya gue ke Gramedia, gue jadi tau kebiasaan pengunjung Gramedia. Mungkin nggak cuma di Gramedia, tapi di toko buku lainnya juga hampir mirip kebiasaannya. Berikut adalah kebiasaan buruk yang gue amati...