Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2020

Sumber Ide untuk Lancar Menulis

Kok bisa sih, orang itu lancar menulis ? Sekali duduk, bisa ngetik berhalaman-halaman tulisan. Sumber idenya dari mana aja, ya? Gimana caranya ya biar lancar menulis kayak dia? sumber: freepik Saya suka bertanya-tanya tentang hal tersebut. Mungkin kamu juga menanyakan hal yang sama. Di sini insya Allah saya akan membagikan apa yang saya ketahui. Pada beberapa momen, saya bisa lancar sekali dalam menulis. Selama saya aktif menulis, rekor paling lancar adalah 10 halaman dalam waktu 3 jam! Fantastis buat saya pribadi. Wajar, saat itu saya sedang menggarap sebuah naskah. Kalau ingat masa-masa produktif itu, saya bingung dengan kondisi saat ini. Sekarang terasa lebih sulit untuk menulis. Inilah tujuannya...  Apa yang akan saya bagikan di tulisan ini akan menjadi pengingat bagi saya. Pengalaman Pribadi Pasti kita nggak asing dengan tugas pasca liburan ketika masa-masa sekolah. Ya, kan? Biasanya, pertama kali masuk sekolah setelah liburan, kita diminta nuli...

Menebar Kebaikan di Pedalaman Bersama Insan Bumi Mandiri

Sumber: insanbumimandiri.org Saya kira, kehidupan perkuliahan saya sangatlah membosankan. Ada suatu momen pada awal memasuki dunia kampus. Ketika itu, seorang kakak tingkat bertanya kepada saya dalam sesi ngobrol, “Terus, setelah kita sudah jadi mahasiswa,” ucapnya membuka obrolan, “apa yang mau kita lakukan?” "Ke bukit stroberi!" Nggak gitu. Saya spontan menjawab, “Mau jadi orang yang bermanfaat, Kak.” Entahlah. Jawaban itu kenapa bisa keluar dari mulut saya. Kalau dipikir-pikir, jawaban saya sangatlah umum dan mungkin terkesan muluk-muluk. Perlu diketahui, saat itu saya belum tahu apa-apa soal kebermanfaatan. Apalagi hadits dari Rasulullah yang berbunyi “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain” belum begitu melekat, bahkan saya jarang mendengarnya. Hingga akhirnya ucapan tersebut saya rasakan sampai sekarang. Ucapan adalah doa. Perkataan saya saat itu menjadi hal yang terus berusaha diwujudkan. Saya sering dipertemukan...

Bola adalah Teman yang Mengenalkan Kami untuk Berteman

Sudah hampir satu tahun saya tidak main bersama adik-adik di Kayu Jati, Rawamangun. Persis, setelah selesai amanah kepengurusan di Desa Binaan FMIPA UNJ, saya belum aktif lagi main ke Posyandu, tempat kami melakukan aktivitas pengajaran. Sore itu, saya kembali lagi ke sana bersama Pejuang Desa Binaan—sebutan pengurus Desa Binaan FMIPA UNJ, melakukan kebiasaan yang dulu sering dilakukan. Ngiter ke rumah-rumah, ketemu adik-adik, dan bertegur sapa. Kami singgah pula ke rumah ketua RW setempat untuk silaturahmi dan menyampaikan kegiatan kami selanjutnya di  sana. Setelah ngiter, kami beristirahat ke Posyandu. Di sana ada sekumpulan anak-anak kisaran 10-14 tahun sedang asyik dengan hape mereka. Entah tiktok-an atau apa. Saya hampiri, bertanya, “Punya bola nggak?” Nggak tau, tiba-tiba saya lagi pengin jadi Alessandro Del Piero sore ini. “Nggak ada, bang!” jawab mereka. Mereka makin asyik dengan tontonan di hape. Oke, mungkin inilah saatnya ongkos untuk pengorbanan berbicara...