Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2021

Memaknai Pilihan-Pilihan Hidup

Hidup menawarkan banyak pilihan. Setiap harinya, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Pilihan-pilihan nggak pernah berhenti hadir di hadapan kita. Selesai mengambil satu keputusan, di depan sana ada pilihan-pilihan yang siap menanti. Selesai belajar, kita mau apa: tidur, main game , atau makan sebagai “ self-reward ”. Belum lama saya nonton video Raditya Dika terkait pilihan-pilihan dalam hidup. Di video tersebut, Bang Radit menjelaskan tentang opportunity cost . Hal tersebut, kata beliau, sebenarnya merupakan sebuah materi ilmu ekonomi yang dia dapat semasa kuliahnya. Mengutip dari Wikipedia, Opportunity cost , atau biaya kesempatan adalah biaya yang dikeluarkan seseorang atau institusi ketika memilih suatu kegiatan. Di luar dari itu, Bang Radit menerapkannya pada kehidupan. “Setiap pilihan yang kita ambil, ada keuntungan yang hilang. Karena tidak mengambil alternatif lainnya.” Contohnya, ketika ada sebuah lahan usaha, kita memilih untuk menjadikan tempat tersebut sebagai warnet...

Merasakan Quarter Life Crisis

Akhirnya saya mengerti apa yang disebut orang-orang sebagai quarter life crisis . Semula saya nggak mengerti apa sebutannya. Namun, beberapa hari yang lalu, ketika ngobrol dengan seorang senior, saya nyeplos kata-kata itu untuk mendefinisikan ciri-ciri yang beliau sebutkan.  Perasaan merasa gagal, merasa bingung akan masa depan, dan perasaan yang membuat diri seseorang stagnan. Ya, begitu kira-kira yang saya pahami. Ternyata hal ini adalah perasaan yang wajar dan, bisa jadi, dirasakan banyak orang. Kalau lagi lesu dan lemah semangat, kadang-kadang perasaan itu muncul merongrong saya yang berada di usia awal 20. Baca juga: Pemuda Keren dan Berwibawa Enggan Kembali pada Masa Lalu Ada sebuah pandangan kalau orang ikut organisasi punya nasib akademik yang buruk. Nggak semua, tapi ada saja yang begitu. Saya termasuk yang akademiknya biasa saja, cenderung menengah ke bawah kalau dari segi prestasi. Namun, saya sering merasakan gejala QLC ketika melihat fenomena-fenomena dari akademik say...