Skip to main content

Tulisan Hari ke-4 Tahun 2022

Buat kalian yang baca blog ini, saya mau bilang: udah tahun 2022 kok kalian masih mau sih baca blog? Blog saya lagi! Huahahaha.

Di antara beribu-ribu bahkan berjuta-juta konten yang diunggah dalam sehari, kenapa kalian nyasar ke sini?

Entah apa motivasinya, semoga ada nilai kebaikan bagi kita semua. 

Saya cuma lagi merasa ada di situasi acak, yang kesemuanya adalah fragmen-fragmen dari apa yang pernah saya baca dan saya alami. Dan juga angan-angan yang kok-bisa-bisanya-kepikiran-begitu-weh. 

--

Satu, saya jadi inget salah satu bagian di novel Dunia Kafka karya Haruki Murakami (judul asli: Kafka on the Shore). Sang tokoh utama, Kafka, pergi jauh dari rumah ke sebuah perpustakaan di sebuah desa (bener nggak gitu ya? Udah lama nggak baca soalnya). Saya terinspirasi adegan itu. Bukan saya pengen minggat, maksudnya saya penasaran gimana rasanya tinggal di perpustakaan. Berhubung di rumah saya banyak buku (sekitar 40-60 buku), saya adaptasi hal itu ke rumah saya. Bedanya, saya nggak melulu baca buku. Sesekali nonton Youtube kualitas 144p. Irit kuota soalnya nggak pakai Wifi.

Dua, saya membawa diri kembali pada tahun 2014-2016, yang mana masa-masa tersebut adalah masa paling menyenangkan untuk cerita dalam tulisan. Bisa dibilang, blog saya benar-benar jadi realita dan isi pikiran yang dituang ke internet. Hari ini, terhitung sudah 4 hari sejak 2022 saya berturut-turut menulis di blog. Benar-benar mengingatkan saya pada zaman SMA.

Tiga, saya pernah punya angan begini: bagaimana ya rasanya menjadi seorang full time writer? Dalam ilustrasi di kepala saya, seorang full time writer kerjanya baca buku, ngadep laptop, nulis, ngopi, tengok jendela biar nggak bosan, nulis lagi sampai larut malam, tidur. Begitu terus sampai karya-karyanya selesai. Saya mengira-ngira... dan sekarang saya benci imajinasi itu.

Kayaknya itu aja dulu deh. Lumayan ada tulisan buat hari ke-4

Comments

  1. Halo Rob, 2 bulanan lagi 2022 berakhir .. secepat itu ya, dan tulisan keempat di tahun 2022 ini apakah akan jadi tulisan terakhir di tahun 2022 juga? 😅

    Sepertinya ngeblog emang udah nggak populer lagi, ya.. padahal kalau kita mau menjelajah dan membangun circle lagi asli deh di luar sana masih banyak banget blogger yang masih rajin ngeblog. Masalahnya, kita yang sekarang ini sepertinya udah ngerasa kalau ngeblog udah nggak semenyenangkan dulu. Saya juga ngerasain ini dan ya... makin kesini rasanya makin hambar. Tapi semoga ada momen lagi yan bikin hambar itu jadi manis lagi.

    Btw, semoga domain dotcomnya tetap bertahan terus ya. Sayang kalau ditinggalin gitu aja

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca. Mari berbagi bersama di kolom komentar.

Popular posts from this blog

Kumpul-kumpul Lucu Bareng Blogger Jabodetabek

Pertemuan yang kuimpikan, kini jadi kenyataan. Kira-kira begitulah lirik lagu yang cocok dengan isi post ini. Ehm, tapi kok jadi dangdut begini? Tanggal 11 Desember 2016 gue ikut kopdar blogger kedua dalam hidup. Tempatnya di Taman Ismail Marzuki. Satu hal yang mengganggu pikiran gue adalah: di mana itu Taman Ismail Marzuki. yang bikin: instagram.com/tigabumi Tiga hari sebelum kopdar gue sempat nyari informasi rute ke Taman Ismail Marzuki. Karena gue pengguna Transjakarta sejati, dengan usaha keras gue cari di halaman pertama Google. Hingga akhirnya bertemu sebuah blog yang mencerahkan kegundahan. Di sana disebutkan bahwa dari halte Kalideres naik bus ke arah Harmoni. Lalu nyambung naik ke arah Blok M, turun di Bank Indonesia. Kemudian di Bank Indonesia ngasih lamaran kerja jalan sebentar sampai perempatan, naik kopaja 502. Yok, semoga ngangkat. Semoga penjelasan tadi bisa masuk page one. Muehehe. Kali aja ada yang nggak tahu jalan kayak gue. Udah gue jelasin, nih. Huh...

Katakan pada Dunia, Inilah Resolusi 2019-ku!

Seperti biasanya, setiap tahun baru di kepala saya banyak muncul keinginan yang ingin dicapai. Agak bingung juga kenapa harus sampai di momen pergantian tahun keinginan itu menggebu untuk tercapai. Mungkin lebih tepat dikatakan bila momen pergantian tahun sebagai momen untuk membuat daftar keinginan. Menata lagi mana yang penting untuk ditunaikan. Tidak masalah sepertinya. Lebih baik seperti ini ketimbang bingung harus apa. Setidaknya dengan adanya tujuan, arah gerak saya menjadi lebih teratur. Menjelang pergantian tahun saya sudah melihat beberapa teman membuat daftar harapannya. Ada yang benar-benar mempublikasikannya di media sosial. Keren. Semua orang bisa lihat itu. Dari situ, bisa jadi orang-orang yang melihat tulisannya ikut berperan untuk membantu orang itu mewujudkannya. Berbeda dengan saya. Kali ini, untuk daftar-daftar semacamnya biar menjadi rahasia saya (sebenarnya belum dibuat versi rapi dan tersusunnya juga, sih). Namun, bukan berarti keinginan itu menjadi satu hal ya...

Kebiasaan Buruk Pengunjung Gramedia

Gue merasa ada perubahan dalam diri mengenai minat membaca buku. Walaupun gue cuma baca buku jenis tertentu (pastinya menghindari buku pelajaran), tapi setidaknya ada peningkatan dalam minat baca buku. Dulu, gue nggak tahan baca novel selama 20 menit. Sekarang, gue bisa 30 menit baca novel. 10 menit buat baca, sisanya gue ketiduran. Peningkatan itu ditandai dengan seringnya gue ke Gramedia. Setiap pulang les, tepatnya hari Minggu (saat kelas 10) atau Sabtu (saat kelas 11), gue sering ke Gramedia buat beli atau sekedar liat-liat buku baru. Baca juga: Ngomongin Buku: What I Talk About When I Talk About Running - Haruki Murakami Buku yang Menghangatkan Rumah   Pokoknya, Gramedia tempat ngabisin waktu paling seru~ (Gue nggak tau ini Gramed mana. Sumber: Google) Karena seringnya gue ke Gramedia, gue jadi tau kebiasaan pengunjung Gramedia. Mungkin nggak cuma di Gramedia, tapi di toko buku lainnya juga hampir mirip kebiasaannya. Berikut adalah kebiasaan buruk yang gue amati...