Skip to main content

Dalam Usaha Ingin Menguasai Dunia

Udah bulan Februari. Bulan yang tiba-tiba berubah jadi merah jambu, dipenuhi cokelat, dan gombalan-gombalan “bapak kamu pasti tukang ...”. Tetapi, bagi anak kelas 12, inilah garis awal menuju fase dibikin pusing sama ujian. Sudahlah. Gue lagi nggak kepengin bahas ujian-ujian dulu.

Mengenai hari Rabu ini, 8 Februari 2017 menjadi hari yang sangat menyiksa mata. Jadi, di sekolah gue ada semacam psikotes. Ada tes minat juga. Waktu pelaksanaannya dari pukul 1 siang sampai setengah 6 sore. Hampir 5 jam melototin kertas dan bergulat dengan soal yang bikin otak cedera. Tapi, selama pengerjaan nggak tau kenapa, waktunya jadi terasa cepeeet banget. Pukul 1 ke pukul 3 jadi berasa cuma 30 menit.

Pengerjaannya juga padat waktu. Satu jenis soal selesai, lanjut ke jenis soal yang lain. Kemudian, ada sesi mengetahui minat. Tes minat yaitu, tes yang kira-kira bisa ngarahin kita mau ke mana nanti kuliah. Program studi seperti apa yang bisa kita ambil.

Di lembar soal ada kolom vertikal berisi nama-nama program studi, di sebelah kirinya ada kotak kosong untuk diisi nomor. Ada sebelas daftar program studi, lalu kita ditugaskan untuk mengurutkan mana yang paling disuka hingga ke yang nggak disuka. Masalahnya, kolomnya nggak cuma satu, tapi banyak. Sekitar kurang lebih ada lima. Masalah pribadinya... gue nggak banyak tertarik. Prodi yang gue minati cuma itu-itu aja. Sedangkan yang di sini, beragam banget.

Teman sebangku gue, Diki, bilang, “Kalo kayak gini pasti ketahuan deh apa minat lu.”

Kata gue dalam hati, “Ya emang tujuannya, kan, itu.”

Kemudian terjadilah percakapan seperti ini:

Gue: Misalnya, gue paling kuat di Fisika. Nah, kira-kira gue pasti bakal milih Fisika di tempat pertama dan di tempat kedua Teknik Mesin. Gampangnya, kan, begitu. Bedanya tipis. Sama-sama belajar Fisika juga.

Diki: Tapi kalo kayak gitu tuh ketahuan, Bi. Jadi, nanti dia kegampangan nyimpulin ke mana minat kita.

Gue: (mikir)

Diki: Gue mau nyusahin mereka! Gue bikin ngecoh nih.

Gue: (masih mikir) Oh, lu mau bikin minat lu ke macem-macem gitu?

Jadi, maksud si Diki mau ngecoh adalah, di kolom pertama dia bakal nonjolin ke Ekonomi, selanjutnya ke Seni, kemudian ke Agama, Kedokteran, Teknik, dan sebagainya.

Gue: Oh, gue ngerti. Nanti pas dikasih hasil kesimpulannya, tulisannya begini: “Robby Haryanto disarankan untuk MENGUASAI DUNIA. MARUK AMAT, BOS, SEMUANYA DIMINATI!”

Bayangin aja kalo emang yang Diki maksud itu beneran ada. Jadi kayak orang-orang zaman dulu yang super-super banget otaknya. Ambil contoh Michael Faraday. Setahu gue, kontribusi dia ada di bidang Fisika dan Kimia. Namanya juga dijadiin satuan hitung. Gue jadi kepikiran, orang-orang dulu belajarnya gimana ya? Sedangkan dulu internet (dan hoax) belum ada, kepikiran buat ikut bimbel apalagi. Tapi bisa pinter-pinter. Satu orang bisa jago semua pelajaran. Kalo dibanding gue, sampe sekarang nggak ngerti-ngerti amat sama Akuntansi.

***

Akhir-akhir ini gue lagi suka banget dengerin lagu secara acak. Biasanya gue denger lagu di laptop atau di radio sewaktu naik angkot.

Di laptop gue punya satu folder khusus yang isinya lagu-lagu kesukaan. Atau kalo lagi niat, biasanya gue nyari folder yang isinya satu album penyanyi, kemudian gue putar semua. Album-album itu gue dapat dari download soalnya belum sanggup beli yang original. Cuma kelemahannya, nggak semua lagu dalam satu album jadi lagu favorit gue. Akhirnya harus klik tombol next kalau lagi nggak pengin dengerin.

Sampai gue tahu ada yang namanya fitur autoplay di Youtube. Semua orang tau ini fitur lama, dan gue aja yang udik. Gue selama ini ngira, kebanyakan video di Youtube, kan, ngarahnya ke yang aneh-aneh. Misalnya lagi nonton Smackdown, tiba-tiba di sebelah kanan ada rekomendasi video Tari Ubur-ubur. Kan, yang kayak begini yang malesin. Gue ngira di autoplay juga begitu.

Ternyata setelah beda dengan bayangan sebelumnya, gue jadi ketagihan dengerin lagu di Youtube (tentunya, ini hanya berlaku saat gue ke warnet. Irit kuota). Pokoknya kalo gue udah dengerin lagu di Youtube, terserah deh si Youtube mau autoplay ke lagunya siapa. Biasanya keputar otomatis lagu yang sama bagusnya dengan lagu sebelumnya.

Hobi dengerin lagu model begini (pasrah sama mesin pengacak lagu) sebenernya udah sering gue lakuin dari lama. Paling sering kalo lagi main ke pasar sore, lalu sengaja ngedeketin toko kaset bajakan. Nah, biasanya ada satu atau dua toko yang nyetel lagu kenceng-kenceng. Pake speaker hajatan mungkin itu orang.

Yang disetel, biasanya kaset mp3, yang sebiji kaset isinya ratusan lagu. Kita cuma bisa pasrah sama abang-abang kaset. Lagu yang diputar kadang nggak ketebak. Kalo lagi beruntung kesetel lagu-lagu bagus. Seringnya, sih, lagu-lagu kayak Kerispatih, Samsons, Radja, Kangen Band, Vagetoz, dan lain-lain. Hmm.

Comments

  1. Waduh gila, nyetel youtube autoplay. Sebanyak ikutah kuotamu, Rob~

    ReplyDelete
  2. btw mending lo pake spotyfi aja ketimbang youtube autoplay, sama si pake kuota juga tp lebih enak hahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. HEY, KAK RESKI. MAKASIH LOH SARANNYA. SEKARANG SAYA PAKE SPOTIPAY. JADI LEBIH BORJUIS. MUAHAHA.

      Delete
  3. Sama, Rob. Aku juga sering di autoplay kalau di youtube gitu. Nulis ditemani lagu. Terkadang sampe ketiduran dan lagu tetap berputar, dengan enaknya tuh yang nyanyi tidur pun nyenyak..wkwk

    Btw, kapan, Rob UN (Ujian Nasional). Semoga dimudahkan ya segalanya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bahaha, sampe ketiduran. Sayang banget internetnya.

      10 April, Mas Andi. Aamiin. :)

      Delete
  4. Kolom jadi 'ketua blogger Indonesia' ada ga dek?

    ReplyDelete
  5. Sukses terus lu bro. Kuotanya banyakin. Hehe

    ReplyDelete
  6. Gendeng temenmu itu Rob. Mau ngecoh tapi ntar gimana kalo malah diri sendiri yang terkecoh? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maksudnya ntar hasil tesnya jadi gak terlalu kelihatan yang lebih dominan, gitu.

      Delete
    2. Tauk tuh dia! Biarin aja deh. Ehehehe.

      Delete
  7. Huahaha kadang gue juga suka niat ngecoh soal psikotes gitu. Tapi setelah mikir ini psikotes buat tes kerja, niat itu pun batal. :))

    Belum pernah nyoba fitur autoplayy yutub nih gue. Cobain ah ntar. Siapa tau abis lagu asking alexandria jadi lagunya wali. Mantap.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asking Alexandria jadi Wali? Itu... beneran nggak papa?

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca. Mari berbagi bersama di kolom komentar.

Popular posts from this blog

Katakan pada Dunia, Inilah Resolusi 2019-ku!

Seperti biasanya, setiap tahun baru di kepala saya banyak muncul keinginan yang ingin dicapai. Agak bingung juga kenapa harus sampai di momen pergantian tahun keinginan itu menggebu untuk tercapai. Mungkin lebih tepat dikatakan bila momen pergantian tahun sebagai momen untuk membuat daftar keinginan. Menata lagi mana yang penting untuk ditunaikan. Tidak masalah sepertinya. Lebih baik seperti ini ketimbang bingung harus apa. Setidaknya dengan adanya tujuan, arah gerak saya menjadi lebih teratur. Menjelang pergantian tahun saya sudah melihat beberapa teman membuat daftar harapannya. Ada yang benar-benar mempublikasikannya di media sosial. Keren. Semua orang bisa lihat itu. Dari situ, bisa jadi orang-orang yang melihat tulisannya ikut berperan untuk membantu orang itu mewujudkannya. Berbeda dengan saya. Kali ini, untuk daftar-daftar semacamnya biar menjadi rahasia saya (sebenarnya belum dibuat versi rapi dan tersusunnya juga, sih). Namun, bukan berarti keinginan itu menjadi satu hal ya...

Kumpul-kumpul Lucu Bareng Blogger Jabodetabek

Pertemuan yang kuimpikan, kini jadi kenyataan. Kira-kira begitulah lirik lagu yang cocok dengan isi post ini. Ehm, tapi kok jadi dangdut begini? Tanggal 11 Desember 2016 gue ikut kopdar blogger kedua dalam hidup. Tempatnya di Taman Ismail Marzuki. Satu hal yang mengganggu pikiran gue adalah: di mana itu Taman Ismail Marzuki. yang bikin: instagram.com/tigabumi Tiga hari sebelum kopdar gue sempat nyari informasi rute ke Taman Ismail Marzuki. Karena gue pengguna Transjakarta sejati, dengan usaha keras gue cari di halaman pertama Google. Hingga akhirnya bertemu sebuah blog yang mencerahkan kegundahan. Di sana disebutkan bahwa dari halte Kalideres naik bus ke arah Harmoni. Lalu nyambung naik ke arah Blok M, turun di Bank Indonesia. Kemudian di Bank Indonesia ngasih lamaran kerja jalan sebentar sampai perempatan, naik kopaja 502. Yok, semoga ngangkat. Semoga penjelasan tadi bisa masuk page one. Muehehe. Kali aja ada yang nggak tahu jalan kayak gue. Udah gue jelasin, nih. Huh...

Ngeblog Dapat Buku? Kuy!

Gue mulai rajin beli buku sejak kelas 9 SMP. Dengan kondisi keuangan yang cukup saat itu, gue mulai beli novel. Sampai sekarang, novel yang gue punya di lemari jumlahnya sekitar dua puluhan. Masih sedikit, sih. Tapi gue merasa udah banyak banget untuk kapasitas lemari yang nggak terlalu besar di rumah. Daripada terlalu lama bertahan di lemari gue, alangkah baiknya buku-buku itu gue berikan ke orang lain yang ingin membacanya, yang dekat hubungannya dengan blog ini, yaitu pembaca blog robbyharyanto.com . (Basa-basinya gini doang, kok. Maklum, gue amatir dalam membuat giveaway. Baru pertama kali.) Jadi, gue mengajak kamu yang baca postingan ini, terutama yang sering mampir ke blog robbyharyanto.com, buat ikutan giveaway yang sedang gue adakan. Hadiahnya adalah buku koleksi gue. Jangan salah, walaupun bukunya bekas, gue punya kebiasaan baik merawat buku, kok. Buku gue kebanyakan disampul. Jadi, nggak terlalu jelek-jelek amatlah. Paling warna kertasnya aja yang sedikit menguning, ka...