Skip to main content

Halo 2022!

Nggak nyangka, saya akhirnya nulis lagi di sini. Huahahaha.

Pas dapet tagihan perpanjangan domain awal Desember lalu, sebenernya kepikiran berkali-kali untuk melanjutkan. Satu, udah nggak ada hasrat untuk ngeblog. Dua, uangnya menipis.

Setelah beberapa pertimbangan, akhirnya domain ini diperpanjang. Yap, seperti yang hadir saat ini kalian baca. Blog robbyharyanto.com masuk tahun ke-7!

---

Bicara tahun 2022, kemarin di hari terakhir 2021 ceritanya saya bikin story kayak orang-orang.

Hasilnya, banyak banget kalimat-kalimat positif yang masuk. Kayaknya itu yang kita harapan nggak, sih? Doa dan dukungan dari orang-orang untuk kebaikan kita. Dan kita juga berharap kebaikan itu sampai kepada mereka.

Tahun baru akrab dengan harapan-harapan baru

Resolusi saya sederhana, cuma pengin jadi pribadi yang lebih baik. Lebih sabar, lebih dewasa, lebih bijak menghadapi berbagai persoalan, dan lebih banyak bersyukur pastinya. Bukan karena makin dewasa jadi nggak banyak keinginan, tapi hal-hal tadi jadi modal untuk bisa melanjutkan hidup dengan nyaman.

Kadang kalau dipikir, ada suatu momen saya merasa nggak begitu pusing. Padahal kondisi serba sulit. Sabar dan syukur, bikin saya jadi nggal terlalu khawatir terhadap kekurangan itu.

Satu deh nambah (walaupun udah keseringan bilang begini), semoga bisa lebih sering nulis di sini.

Oh iya, buat kalian yang mau kasih pesan buat saya, boleh isi link di sini: pesan untuk Robby.

Comments

  1. Hai Robby, senang bisa membaca tulisan kamu lagi. Jadi kangen pas dulu aktif ngeblog bebas!

    Sedang memikirkan domain baru untuk migrasi curhat yg bisa diwariskan nih..Rasanya kehilangan tempat utk curhat gara2 adsen.

    Duh, nggak usah diback komen ke blogku yg Kuskus Pintar soalnya udah gado-gado *Yak saya tau banget budaya blog personal, berasa punya hutang komen klo gak diback ya😂

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca. Mari berbagi bersama di kolom komentar.

Popular posts from this blog

Kumpul-kumpul Lucu Bareng Blogger Jabodetabek

Pertemuan yang kuimpikan, kini jadi kenyataan. Kira-kira begitulah lirik lagu yang cocok dengan isi post ini. Ehm, tapi kok jadi dangdut begini? Tanggal 11 Desember 2016 gue ikut kopdar blogger kedua dalam hidup. Tempatnya di Taman Ismail Marzuki. Satu hal yang mengganggu pikiran gue adalah: di mana itu Taman Ismail Marzuki. yang bikin: instagram.com/tigabumi Tiga hari sebelum kopdar gue sempat nyari informasi rute ke Taman Ismail Marzuki. Karena gue pengguna Transjakarta sejati, dengan usaha keras gue cari di halaman pertama Google. Hingga akhirnya bertemu sebuah blog yang mencerahkan kegundahan. Di sana disebutkan bahwa dari halte Kalideres naik bus ke arah Harmoni. Lalu nyambung naik ke arah Blok M, turun di Bank Indonesia. Kemudian di Bank Indonesia ngasih lamaran kerja jalan sebentar sampai perempatan, naik kopaja 502. Yok, semoga ngangkat. Semoga penjelasan tadi bisa masuk page one. Muehehe. Kali aja ada yang nggak tahu jalan kayak gue. Udah gue jelasin, nih. Huh...

Kebiasaan Buruk Pengunjung Gramedia

Gue merasa ada perubahan dalam diri mengenai minat membaca buku. Walaupun gue cuma baca buku jenis tertentu (pastinya menghindari buku pelajaran), tapi setidaknya ada peningkatan dalam minat baca buku. Dulu, gue nggak tahan baca novel selama 20 menit. Sekarang, gue bisa 30 menit baca novel. 10 menit buat baca, sisanya gue ketiduran. Peningkatan itu ditandai dengan seringnya gue ke Gramedia. Setiap pulang les, tepatnya hari Minggu (saat kelas 10) atau Sabtu (saat kelas 11), gue sering ke Gramedia buat beli atau sekedar liat-liat buku baru. Baca juga: Ngomongin Buku: What I Talk About When I Talk About Running - Haruki Murakami Buku yang Menghangatkan Rumah   Pokoknya, Gramedia tempat ngabisin waktu paling seru~ (Gue nggak tau ini Gramed mana. Sumber: Google) Karena seringnya gue ke Gramedia, gue jadi tau kebiasaan pengunjung Gramedia. Mungkin nggak cuma di Gramedia, tapi di toko buku lainnya juga hampir mirip kebiasaannya. Berikut adalah kebiasaan buruk yang gue amati...

Katakan pada Dunia, Inilah Resolusi 2019-ku!

Seperti biasanya, setiap tahun baru di kepala saya banyak muncul keinginan yang ingin dicapai. Agak bingung juga kenapa harus sampai di momen pergantian tahun keinginan itu menggebu untuk tercapai. Mungkin lebih tepat dikatakan bila momen pergantian tahun sebagai momen untuk membuat daftar keinginan. Menata lagi mana yang penting untuk ditunaikan. Tidak masalah sepertinya. Lebih baik seperti ini ketimbang bingung harus apa. Setidaknya dengan adanya tujuan, arah gerak saya menjadi lebih teratur. Menjelang pergantian tahun saya sudah melihat beberapa teman membuat daftar harapannya. Ada yang benar-benar mempublikasikannya di media sosial. Keren. Semua orang bisa lihat itu. Dari situ, bisa jadi orang-orang yang melihat tulisannya ikut berperan untuk membantu orang itu mewujudkannya. Berbeda dengan saya. Kali ini, untuk daftar-daftar semacamnya biar menjadi rahasia saya (sebenarnya belum dibuat versi rapi dan tersusunnya juga, sih). Namun, bukan berarti keinginan itu menjadi satu hal ya...