Skip to main content

Membuat Blog Semakin Keren

Blog yang dulu saya kenal ternyata berbeda dengan sekarang. Dulu, saya hanya berpikir sederhana soal ngeblog: tulis aja apa yang mau ditulis. Hal sederhana itu ternyata yang tetap membuat saya tetap ngeblog sampai sekarang—meskipun sekarang semakin sedikit jumlah tulisan yang saya buat. Saya nggak ada beban untuk menulis seperti apa dan bagaimana memulainya. Asalkan aman, saya lanjut terus. Kemudian dihapus dan ditambahkan dalam pengeditan, memastikan layak baca. Sesederhana itu.

Seiring berjalannya waktu, saya menemukan tips dan trik dalam membuat blog yang semakin keren. Hal ini saya ketahui dari pengalaman, rekomendasi teman, dan sedikit baca-baca artikel di internet. Bisa jadi, hal ini adalah langkah awal untuk membuat blog ramai pengunjung, sebelum membahas hal-hal yang lebih jauh.

Ramah pengunjung

Anggap saja kita sedang bertamu ke rumah seorang teman. Kita tahu seperti apa teman kita tersebut. Lalu, sesampai di rumahnya, adik teman kita menjitak kepala kita dari belakang sambil menampilkan wajah judes. Apa respons kita? Mungkin, besok-besok kita jadi ragu untuk main lagi ke rumah teman kita.

Mungkin itu analogi yang ekstrem. Namun, hal yang sama pasti akan terjadi ketika kita mengunjungi sebuah blog atau website yang memperlakukan kurang baik. Kita kurang nyaman. Memang, sih, blog nggak bisa menampilkan wajah judes sambil ngejitak kepala kita, tetapi ada saatnya penampilan blog membuat kita jadi berpikir dua kali untuk kembali ke blognya.

Contohnya, ketika blog terlalu dipenuhi iklan. Bagi saya, blog seperti itu kurang ramah pengunjung. Saya pribadi kalau ketemu blog atau website seperti itu langsung saya close tab. Takut ada hal-hal nggak enak bakal terjadi di handphone atau laptop saya. Toh, informasi nggak cuma dari sana saja. Masih banyak informasi bertebaran di tempat lain.


Kekayaan konten
sumber: Indoim

Konten adalah raja. Begitulah menurut ahli-ahli blogger. Saya sendiri setuju dengan kalimat tersebut. Karena konten akan memengaruhi kepuasaan pengunjung. Namun, sebenarnya seperti apa konten yang dapat memuaskan pengunjung?

Menurut saya, jawabannya dapat berbeda-beda.

Orang yang lebih suka atau lebih dulu menulis konten dengan banyak teks, lebih cepat membuat puas pembaca yang menyukai banyak teks. Begitu juga dengan blogger yang lebih memperkaya kontennya dengan gambar cenderung disukai orang-orang yang menyukai keindahan visual. Kita nggak pernah bisa memuaskan semua jenis pengunjung.

Saya termasuk jenis orang yang pertama. Sah-sah saja bila ada orang yang kurang menyukai blog saya karena kurang cakep penampilannya. (Ya, bebas deh, mau penampilan blog atau penulisnya)

Hosting

Bila bingung dengan apa itu hosting, anggapan sederhananya, menurut Hostinger Indonesia, adalah menganggap nama domain sebagai alamat dan web hosting adalah bangunan fisiknya. By the way, Hostinger sendiri adalah salah satu jasa penyedia hosting di Indonesia.

web hosting murah Hostinger
Hostinger

Fungsi hosting sendiri adalah menyimpan data-data dari blog. Kita semacam punya tanah sendiri atas rumah yang kita bangun. Berbeda dengan ketika kita menumpang di blogspot, misalnya. Apa yang telah kita bangun, nasibnya akan tergantung pada tempat kita bernaung. Sedih pasti ketika apa yang sudah lama kita bangun, tiba-tiba menghilang atau dihapus.

Agar lebih optimal fungsinya, sesuatu hal biasanya membutuhkan modal. Kebanyakan jasa penyedia hosting dengan kualitas oke sudah mematok harga tertentu. Hostinger punya harga yang relatif terjangkau dan kualitas benar-benar oke. Terbukti dari 29 juta lebih klien sudah mempercayai Hostinger sebagai jasa penyedia hosting mereka.

paket web hostinger



Lebih dari itu, tips dan trik tadi bisa saja berbeda versi bagi setiap orang. Kembali ke tujuan awal ngeblog, atau bahkan tujuan menulis itu sendiri: Menulis untuk berbagi. Selamat membuat blogmu semakin keren!



Comments

  1. duh.. iya nih, yg paling penting menurut saya adalah "konten".saya masih misqin konten deh kayaknya, wqwqwq

    ReplyDelete
  2. Kalo udah makin rame karena kontennya bagus, entar baru saya beli hosting deh, Rob... xD

    ReplyDelete
  3. Rob di bagian atas kok ada iklan? Apa faktor browser saya ya. Bingung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh iya, tadinya ada iklan di atas. Hehehe, sekarang udah dipindahin.

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca. Mari berbagi bersama di kolom komentar.

Popular posts from this blog

Kebiasaan Buruk Pengunjung Gramedia

Gue merasa ada perubahan dalam diri mengenai minat membaca buku. Walaupun gue cuma baca buku jenis tertentu (pastinya menghindari buku pelajaran), tapi setidaknya ada peningkatan dalam minat baca buku. Dulu, gue nggak tahan baca novel selama 20 menit. Sekarang, gue bisa 30 menit baca novel. 10 menit buat baca, sisanya gue ketiduran. Peningkatan itu ditandai dengan seringnya gue ke Gramedia. Setiap pulang les, tepatnya hari Minggu (saat kelas 10) atau Sabtu (saat kelas 11), gue sering ke Gramedia buat beli atau sekedar liat-liat buku baru. Baca juga: Ngomongin Buku: What I Talk About When I Talk About Running - Haruki Murakami Buku yang Menghangatkan Rumah   Pokoknya, Gramedia tempat ngabisin waktu paling seru~ (Gue nggak tau ini Gramed mana. Sumber: Google) Karena seringnya gue ke Gramedia, gue jadi tau kebiasaan pengunjung Gramedia. Mungkin nggak cuma di Gramedia, tapi di toko buku lainnya juga hampir mirip kebiasaannya. Berikut adalah kebiasaan buruk yang gue amati...

Kumpul-kumpul Lucu Bareng Blogger Jabodetabek

Pertemuan yang kuimpikan, kini jadi kenyataan. Kira-kira begitulah lirik lagu yang cocok dengan isi post ini. Ehm, tapi kok jadi dangdut begini? Tanggal 11 Desember 2016 gue ikut kopdar blogger kedua dalam hidup. Tempatnya di Taman Ismail Marzuki. Satu hal yang mengganggu pikiran gue adalah: di mana itu Taman Ismail Marzuki. yang bikin: instagram.com/tigabumi Tiga hari sebelum kopdar gue sempat nyari informasi rute ke Taman Ismail Marzuki. Karena gue pengguna Transjakarta sejati, dengan usaha keras gue cari di halaman pertama Google. Hingga akhirnya bertemu sebuah blog yang mencerahkan kegundahan. Di sana disebutkan bahwa dari halte Kalideres naik bus ke arah Harmoni. Lalu nyambung naik ke arah Blok M, turun di Bank Indonesia. Kemudian di Bank Indonesia ngasih lamaran kerja jalan sebentar sampai perempatan, naik kopaja 502. Yok, semoga ngangkat. Semoga penjelasan tadi bisa masuk page one. Muehehe. Kali aja ada yang nggak tahu jalan kayak gue. Udah gue jelasin, nih. Huh...

Katakan pada Dunia, Inilah Resolusi 2019-ku!

Seperti biasanya, setiap tahun baru di kepala saya banyak muncul keinginan yang ingin dicapai. Agak bingung juga kenapa harus sampai di momen pergantian tahun keinginan itu menggebu untuk tercapai. Mungkin lebih tepat dikatakan bila momen pergantian tahun sebagai momen untuk membuat daftar keinginan. Menata lagi mana yang penting untuk ditunaikan. Tidak masalah sepertinya. Lebih baik seperti ini ketimbang bingung harus apa. Setidaknya dengan adanya tujuan, arah gerak saya menjadi lebih teratur. Menjelang pergantian tahun saya sudah melihat beberapa teman membuat daftar harapannya. Ada yang benar-benar mempublikasikannya di media sosial. Keren. Semua orang bisa lihat itu. Dari situ, bisa jadi orang-orang yang melihat tulisannya ikut berperan untuk membantu orang itu mewujudkannya. Berbeda dengan saya. Kali ini, untuk daftar-daftar semacamnya biar menjadi rahasia saya (sebenarnya belum dibuat versi rapi dan tersusunnya juga, sih). Namun, bukan berarti keinginan itu menjadi satu hal ya...