Skip to main content

Tetap Produktif Walaupun #DiRumahAja

Tetap produktif walaupun #DiRumahAja jadi salah satu tekad saya menghadapi fenomena social distancing. Rugi banget kalau melakukan hal sia-sia pokoknya. Seperti yang dikatakan Rasulullah, “Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaaat.”

Tetap produktif walaupun #DiRumahAja
sumber: unsplash.com

Sepekan terakhir ramai kampanye tagar #DiRumahAja. Tagar itu sebagai dukungan terhadap social distancing yang tujuannya mengurangi aktivitas di luar rumah. Sebelum lebih jauh, social distancing adalah strategi kesehatan publik untuk mencegah dan menghambat penyebaran virus. Caranya dengan menjaga jarak dengan mereka yang sedang sakit, termasuk menghadiri pertemuan dengan jumlah banyak seperti konser dan festival.

Kebijakan tersebut, mengutip salah satu artikel di internet, adalah upaya untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit yang disebabkan virus corona.

Banyak hal positif yang saya rasakan selama masa-masa social distancing ini. Saya, yang jarang di rumah, bisa lebih banyak berinteraksi dengan keluarga. Biasanya, durasi saya berada di rumah nggak lama. Pulang kuliah malam, tidur, paginya berangkat lagi. Sekarang bisa seharian di rumah.

Baca juga


Selain itu, selama social distancing ini, saya tetap bisa merasa produktif, bahkan bisa lebih produktif dari biasanya. Nggak banyak sih, tapi beberapa hal membuat saya tetap produktif selama social 
distancing. Semuanya dilakukan #DiRumahAja.

Kuliah online

Buat saya, kuliah online itu hal yang asing. Nggak biasa. Biasanya bisa ngerasain sensasi kuliah tatap muka di kelas, sekarang cuma sekadar tatap layar. Ukuran kelas jadi makin sempit, cuma seukuran layar handphone atau laptop. Begitu kebijakan kuliah online diterapkan, bayangan yang aneh-aneh tentang langsung berseliweran. Entah bingung sama materinya, ngakak liat muka temen-temen di layar, dan ...  gimana caranya izin ke toilet.

Alhamdulillah, kuliah saya tetap lancar di masa-masa social distancing, meskipun eksta lebih dalam memahami materi kuliah. Positifnya, saya jadi kenal banyak platform penunjang belajar secara online, seperti Moddle, Zoom Us, Google Classroom, dan grup WhatsApp. Secara nggak langsung, jadi bekal saya kelak ketika jadi guru buat berinovasi dalam proses belajar.

Walaupun begitu, ada hal yang mengganjal dalam diri saya dari aktivitas belajar online. Kayaknya tetep kangen kuliah biasa.

Ketika kuliah tatap muka, pasti ada aja momen yang bikin jenuh, lalu saya nyari temen buat diajak ngobrol. Ngobrol langsung, bukan chatting. Sekarang, dengan adanya kuliah online, ketika merasa jenuh, saya tetap nyari temen buat ngobol. Chatting-an. Online-online juga.

Di antara banyaknya hal yang mengejutkan dan asing buat saya, saya bersyukur masih tetap bisa melakukan aktivitas kuliah.

(p.s. Drama ketiduran dan telat login jadi hal yang seru!)

Lebih banyak halaman buku yang dibaca

Aktivitas serba di rumah ternyata nggak bikin gampang capek. Mobilitas berkurang. Dari kasur pindah ke ruang depan, pindah lagi ke kasur. Begitu seterusnya. Saya jadi merasa banyak waktu luang karena nggak banyak waktu pindah-pindah tempat.

Waktu luang itu yang saya manfaatkan buat baca buku. Kebetulan banyak buku yang udah lama dibeli dan belum dibaca. Hasilnya, saya bisa baca lebih banyak halaman buku dibanding hari-hari biasa. 

Baca juga


Baca buku saya lakukan ketika sela-sela waktu kuliah, sebelum tidur, malam hari. Hasilnya, sekitar lebih dari 50 halaman buku bisa saya baca dalam sehari. Lebih banyak dari biasanya.

Banyak nulis




Masalah saya dalam produktivitas menulis adalah karena kelelahan. Kayak yang saya bilang sebelumnya, pulang malam langsung tidur. Di kampus pun begitu. Pikiran dan tenaga lebih dihabiskan untuk kuliah dan organisasi.


Baca juga:




#DiRumahAja memungkinkan saya tetap bisa nulis. Nggak ada lagi alasan kecapekan. Secapek-capeknya paling capek rebahan. Jadi, saya tetap bisa buka laptop, ngetik, nulis beberapa halaman untuk postingan di blog dan tulisan yang sedang digarap. Serasa jadi full time writer deh pokoknya!

Bantu orang tua

Mungkin ini saat yang tepat buat saya, anak yang jarang di rumah, buat berbakti kepada orang tua. Asek.

Baca juga:




Kesibukan di kampus kadang bikin saya lupa kewajiban bantu orang tua. Sejak berkurangnya aktivitas di luar rumah, alhamdulillah saya jadi lebih banyak bantu orang tua, lebih dari biasanya. Isi air bersih dari pompa manual, misalnya.
sumber: https://arsipteknik.blogspot.com/2019/01/mengenal-cara-kerja-pompa-air-manual.html

Kadang dimintai tolong buat ngajarin orang tua menggunakan handphone.

Baca Alquran

Ini bagian yang nggak boleh ketinggalan. Fix. Bersyukur banget masih bisa baca Alquran dalam keadaan kayak begini. Terutama pada masa-masa social distancing ini, saya lagi mengusahakan untuk baca Alquran 1 juz sehari. Nggak lain dan nggak bukan sebagai langkah persiapan menyambut Ramadan, dalam proses pembiasaan.

Baca juga:




Ternyata banyak hal yang bisa bikin kita tetap produktif walau #DiRumahAja, guys! Tetap jaga kesehatan dan kebersihan. Semoga Allah lindungi kita semua. 

Sumber:
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200318110541-37-145741/apa-itu-social-distancing-senjata-ri-lawan-corona

Comments

  1. Mantap, Bang. selalu menemukan hal baik dalam segala hal yg dianggap orang buruk.

    ReplyDelete
  2. Himbauan dirumah aja memang punya banyak manfaat walaupun terlihat sepele dan sehernana, seperti kita jadi punya banyak waktu untuk bercengkerama dengan keluarga, ngga seperti biasanya karena dikurangin 8 jam kerja. Tetep semangat!.

    ReplyDelete
  3. Kalau aku sih, #dikosanaja, karena rumah beda pulau haha belum berani pulang. So far jadi lebih banyak merenung sih tentang kebebasan. Baru sadar bisa jalan-jalan diluar selama ini itu adalah sebuah kenikmatan yang lupa aku syukuri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Sabar ya kak, pada saatnya insya Allah bisa pulang.

      Ah, fix. Bener banget! Wabah corona bikin kita banyak muhasabah

      Delete
  4. Semoga wabah mematikan ini cepat berakhir.
    Dan aktivitas bisa seperti sediakala.

    Sangat ada baiknya mengikuti anjuran social distancing agar tak ada lagi korban jiwa seperti di Italy yang terus bertambah korbannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin..

      Betul, mas. Doakan semoga lekas pulih ibu pertiwi.

      Delete
  5. Alhamdulillah ya, selalu ada hikmah dibalik sebuah keadaan, meski dari keadaan yang kurang baik seperti sekarang.

    Salah satunya memang adalah kebersamaan yang semakin erat, seolah kita semua disuruh pulang mendapatkan hal tersebut :)

    ReplyDelete
  6. Intinya, lakuin kegiatan yg bermanfaat. Baik menambah pengetahuan, iman dan perbanyak blog walking, eh :D

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah, yuk #dirumahaja. Semangat!

    ReplyDelete
  8. Semoga istiqomah dalam bersemangat melakukan kebaikan dan menghindari hsl yg sia-sia.

    ReplyDelete
  9. Keren mas. Inspiratif sekali. Saya juga jadi semangat nulis.

    ReplyDelete
  10. Meski kita sekarang semua dalam keadaan social distancing.Banyak hal yang bisa kita lakukan di rumah antara lain bisa membantu orang tua, lebih banyak membaca, lebih banyak menulus, lebih banyak ibadah .wah hebat ya selama di rumah bisa baca Al-Quran 1 juz sehari

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah bisa banyak yang dilakukan selama di rumah

      Delete

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca. Mari berbagi bersama di kolom komentar.

Popular posts from this blog

Katakan pada Dunia, Inilah Resolusi 2019-ku!

Seperti biasanya, setiap tahun baru di kepala saya banyak muncul keinginan yang ingin dicapai. Agak bingung juga kenapa harus sampai di momen pergantian tahun keinginan itu menggebu untuk tercapai. Mungkin lebih tepat dikatakan bila momen pergantian tahun sebagai momen untuk membuat daftar keinginan. Menata lagi mana yang penting untuk ditunaikan. Tidak masalah sepertinya. Lebih baik seperti ini ketimbang bingung harus apa. Setidaknya dengan adanya tujuan, arah gerak saya menjadi lebih teratur. Menjelang pergantian tahun saya sudah melihat beberapa teman membuat daftar harapannya. Ada yang benar-benar mempublikasikannya di media sosial. Keren. Semua orang bisa lihat itu. Dari situ, bisa jadi orang-orang yang melihat tulisannya ikut berperan untuk membantu orang itu mewujudkannya. Berbeda dengan saya. Kali ini, untuk daftar-daftar semacamnya biar menjadi rahasia saya (sebenarnya belum dibuat versi rapi dan tersusunnya juga, sih). Namun, bukan berarti keinginan itu menjadi satu hal ya...

Kumpul-kumpul Lucu Bareng Blogger Jabodetabek

Pertemuan yang kuimpikan, kini jadi kenyataan. Kira-kira begitulah lirik lagu yang cocok dengan isi post ini. Ehm, tapi kok jadi dangdut begini? Tanggal 11 Desember 2016 gue ikut kopdar blogger kedua dalam hidup. Tempatnya di Taman Ismail Marzuki. Satu hal yang mengganggu pikiran gue adalah: di mana itu Taman Ismail Marzuki. yang bikin: instagram.com/tigabumi Tiga hari sebelum kopdar gue sempat nyari informasi rute ke Taman Ismail Marzuki. Karena gue pengguna Transjakarta sejati, dengan usaha keras gue cari di halaman pertama Google. Hingga akhirnya bertemu sebuah blog yang mencerahkan kegundahan. Di sana disebutkan bahwa dari halte Kalideres naik bus ke arah Harmoni. Lalu nyambung naik ke arah Blok M, turun di Bank Indonesia. Kemudian di Bank Indonesia ngasih lamaran kerja jalan sebentar sampai perempatan, naik kopaja 502. Yok, semoga ngangkat. Semoga penjelasan tadi bisa masuk page one. Muehehe. Kali aja ada yang nggak tahu jalan kayak gue. Udah gue jelasin, nih. Huh...

Ngeblog Dapat Buku? Kuy!

Gue mulai rajin beli buku sejak kelas 9 SMP. Dengan kondisi keuangan yang cukup saat itu, gue mulai beli novel. Sampai sekarang, novel yang gue punya di lemari jumlahnya sekitar dua puluhan. Masih sedikit, sih. Tapi gue merasa udah banyak banget untuk kapasitas lemari yang nggak terlalu besar di rumah. Daripada terlalu lama bertahan di lemari gue, alangkah baiknya buku-buku itu gue berikan ke orang lain yang ingin membacanya, yang dekat hubungannya dengan blog ini, yaitu pembaca blog robbyharyanto.com . (Basa-basinya gini doang, kok. Maklum, gue amatir dalam membuat giveaway. Baru pertama kali.) Jadi, gue mengajak kamu yang baca postingan ini, terutama yang sering mampir ke blog robbyharyanto.com, buat ikutan giveaway yang sedang gue adakan. Hadiahnya adalah buku koleksi gue. Jangan salah, walaupun bukunya bekas, gue punya kebiasaan baik merawat buku, kok. Buku gue kebanyakan disampul. Jadi, nggak terlalu jelek-jelek amatlah. Paling warna kertasnya aja yang sedikit menguning, ka...